Pages

Rabu, 12 Agustus 2015

VERTEBRATA KELAS AVES


VERTEBRATA KELAS AVES


     Latar Belakang
Kita pasti tidak asing lagi dengan yang namanya ayam, bebek, burung  merpati, burung nuri dan lain-lain.  Kita dapat menemukan hewan-hewan tersebut di lingkungan sekitar kita. Hewan-hewan tersebut termasuk dalam kelas aves yang juga disebut unggas atau burung. Burung merupakan hewan berbulu dan bersayap yang pada umumnya dapat terbang misalnya burung kasuari, burung pelican, burung merpati, dan sebagainya. Namun, ada pula burung yang tidak dapat terbang misalnya burung unta yang tingginya bisa melebihi tubuh manusia.
            Kelas aves  merupakan kumpulan hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Jenis-jenis burung begitu bervariasi, dari segi warna, ukuran, maupun bentuk. Dalam segi warna, ada yang warnanya hitam legam, cerah cemerlang, coklat gelap, dan lain-lain. Dari segi bentuk paruh, ada yang memiliki paruh kuat, runcing, maupun kecil panjang yang mempunyai fungsi masing-masing untuk memudahkan dalam mendapatkan makanan.
            Sebagai sesama makhuk hidup kita dapat mempelajari tentang makhluk hidup lain, salah satunya kelas aves yang akan kita bahas pada makalah ini. Dengan mempelajari hewan kelas aves ini kita dapat mengetahui cirri-ciri, klasifikasi, manfaat, dan kerugian yang dapat ditimbulkan oleh hewan kelas aves. Dengan begitu diharapkan kita juga dapat menghargai, membantu menjaga, dan melestarikannya.

            Rumusan Masalah
1.      Apa sajakah ciri-ciri dari kelas aves?
2.      Bagaimanakah klasifikasi aves?
3.      Apa manfaat dan kekurangan aves bagi manusia?

              Tujuan
1.      Untuk mengetahui cirri-ciri aves
2.      Untuk mengetahui klasifikasi aves
3.      Untuk mengetahui manfaat dan kekurangan aves bagi manusia
  
      Ciri-ciri Aves
1.      Anggota gerak depan aves adalah sayap
2.      Berdarah panas
3.      Suhu tubuh tetap
4.      Fertilisasi secara internal
5.      4 ruang jantung 2 serambi dan 2 bilik
6.      Sekatnya sempurna
7.      Alat pernafasan paru-paru dan pundi-pundi udara sebaga ialat pernafasan tambahan digunakan pada saat terbang
8.      Memiliki ukuran tubuh beragam, tubuh aves terdiri dari kepala, leher, badan, dan ekor
9.      Mulut  yang berparuh tersusun dari zat tanduk, tidak memiliki gigi dan lidah yang tidak di julurkan bentuk paruh beragam sesuai jenis makanannya
10.  Memiliki mata yang berkembang biak dengan kelopak mata, membrane, nikitans, dan kelenjar air mata
11.  Memiliki alat suara siring yang terdapat pada percabangan trakea
12.  Aves bersifat homoleterm karena mempertahankan suhu tubuh dengan bulu-bulu (bulu sebagai isolator panas) suhu tubuh sekitar 40,5°c-42°c
13.  Memiliki peredaran darah ganda artinya dalam satu kali peredaran darah ke seluruh tubuh darah melewati jantung 2 kali
14.  Alat ekskresi berupa ginjal metanefros dan tidak memiliki kandung kemih

    Klasifikasi Aves
            Kelas aves dibagi menjadi 2 sub-kelas, yaitu :
1.      Sub-kelas Archaeornithes (burung berkarung), semua burung jenis ini telah punah.
Burung jenis ini mempunyai ciri :
·         Mempunyai gigi di kedua rahangnya
·         Ekor berbulu
·         Metacarpal terpisah dan berukuran panjang
·         Hidup dalam periode jurassik.
Contoh : Archaeopterygiformes, Archaeopteryx sp. Fosilnya terdapat di Jerman
2.      Sub-kelas Neornithes (burung sejati)
Ciri-ciri sub-kelas Neornithes antara lain :
·         Tulang metacarpalia bersatu membentuk carpometacarpus
·         Jari kaki keduanya merupakan jari terpanjang
·         Memiliki 13 vertebrae caudal atau kurang
·         Tulang dada (sternum) dengan atau tanpa carina, dan
·         Ekornya berbulu dan berukuran pendek.
Sub-kelas neornithes terbagi atas 2 super ordo :
1.      Palaeognathae (burung berjalan), merupakan kelompok burung yang tidak dapat terbang, karena tidak mempunyai gigi, sayap mengecil, Corscoid dan Scapula kecil.
a)      Ordo Spheniscifiormes
Jenis burung yang tidak bisa terbang, kepala dan leher tidak berbulu. Missal penguin (Aptenodytes sp)
b)      Ordo Casuariiformes
Jenis burung ini tidak dapat terbang ,terstrial, tidak punya Carina Sterni, 3 jari pada tiap kaki yang digunakan untuk menyerang musuh, sayap kecil, tidak punya gelambir ada yang ganda. Hidup pada Zama Pliocene sampia sekarang.
Terdiri atas 2 family :
1)      Family Casuariidea
Ciri-ciri: Hidup di Irian dan Australia tinggi 1,80m. Setiap bulu terdiri dari dua batang bulu kembar. Kepala dihias oleh ketopong ( sirip pipih) mirip tanduk, setinggi 15 cm dari tempurung ke kepala, bergelamir ganda. Contoh :  Casuarius casurius
2)                  Family Dromaidea
Terdapat di Australia hanya satu spesies. Berwarna coklat dasar putih, setiap bulu mempunyai dua batang bulu dan sangat panjang (melangkah 2-7m), dapat mengeluarkan suara daram dan talu gendering. Contoh : Dromalus novae hollandiae = Emus

c)        Ordo Apterygiformes
Ciri-ciri : sangat ganjil ,tidak bersayap dan tidak berekor,berwarna abu-abu coklat, bulu berstruktur mirip rambut, paruh panjang bulat dan diujungnya terdapat hidung, jumlah jari 4 , makanan berupa cacing dan serangga, terdapat di New Zaeland. Contoh : Apterix australis.

2.      Neognathae, merupakan kelompok burung yang dapat terbang.
a)      Ordo Galliformes (burung unggas)
Yaitu burung yang mempunyai kaki untuk mengais dan berlari, paruh pendek ,bulu aftersharft, pemakan biji dan terbang pendek. Contoh : Gallus gallus (ayam)
b)      Ordo Passeriformes
Yaitu burung yang bersuara merdu. Contoh : burung ketilang (Pycnonotus moschata)
c)      Ordo Coraciiformes
Yaitu burung berparuh besar, tungkai pendek, pemakan ikan, katak, dan lebah. Contoh : burung rangkong (Buceros rhinoceros)

            Manfaat dan Kekurangan Aves Bagi Manusia
Ø  Manfaat
1.         Sebagai bahan industry, misalnya bulu entok yang digunakan untuk membuat kok (shuttlecock) dan pengisi bantal. Bulu ayam digunakan untuk kemoceng.
2.         Sebagai bahan membuat obat, misalnya sarang burung wallet dan telur itik.
3.         Sebagai predator alamiah, memangsa ulat dan serangga.
4.         Sebagai hiburan, misalnya pada burung yang suaranya merdu dan burung yang dapat dilatih dalam permainan sirkus.
5.         Telur dan dagingnya dapat dikonsumsi dan kaya akan protein. Sarang wallet dapat dibuat sop sarang burung.
6.         Sebagai pengendali hama, misalnya burung hantu sebagai predator tikus.
7.         Daging ayam sering dimakan di Indonesia. Daging itik lebih jarang dimakan. Di daerah lain selain daging itik juga daging angsa dan daging ayam Turki.
8.         Telur ayam dan telur itik di Indonesia sering dimakan. Kecuali telur-telur ini telur bebek Manilla dipergunakan juga untuk membuat kue.
9.         Di daerah lain, plumulae dari itik dan angsa dipakai untuk membuat selimut,bantal, dan kasur.

Ø  Kekurangan
1.      Menjadi hama pada tumbuhan khususnya yang menghasilkan biji-
bijian, seperti  padi,gandum,jagung, dll.
2.      Menimbulkan penyakit pada manusia yang disebabkan virus H5N1 dari unggas.
3.      Menimbulkan bau  tidak  sedap yang ditimbulkan oleh kotoran unggas.
4.      Menimbulkan penyakit yang diakibatkan oleh kotoran unggas, seperti:
a.       Histoplasmosis yaitu penyakit akibat dari jamur yang tumbuh di kotoran burung yang kering.
b.      Kardiosis yaitu infeksi jamur yang disebabkan oleh merpati.
c.       Salmonellosis yaitu penyakit yang disebabkan oleh burung merpati, jalak, dan pipit.
  
            Kesimpulan
Aves disebut juga burung atau unggas yang memiliki ciri-ciri diantaranya dapat terbang, meskipun ada sebagian yang tidak dapat terbang, karena alat geranya berupa sayap. Aves terbagi atas 2 subkelas yakni subkelas Archaeornithes  (burung berkarung) dan subkelas Neornithes (burung sejati). Kelas aves ini memiliki beberapa manfaat bagi manusia, antara lain sebagai bahan industry, misalnya bulu entok yang digunakan untuk membuat kok (shuttlecock) dan pengisi bantal, bulu ayam digunakan untuk kemoceng, Sebagai bahan membuat obat, misalnya sarang burung wallet dan telur itik. Selain bermanfaat bagi manusia, aves juga memiliki kekurangan-kekurangan atau merugikan bagi manusia, diantaranya : menimbulkan penyakit yang disebabkan baik dari unggas sendiri maupun dari kotorannya.



















DAFTAR PUSTAKA

Djarubito, Brotowijoyo, Mukayat. 1994. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga
Yatim, Wildan. 1974. Biologi. Bandung : Tarsito
Radiopoetro. Zoologi. Jakarta : Erlangga
Sukoco, Teo, dkk. 2014. Detik-Detik Ujian Nasional Biologi. Intan Pariwara


1 komentar: