Pages

Rabu, 12 Agustus 2015

ANIMALIA




ANIMALIA

Animalia berasal dari kata latin animal yang berarti “memiliki napas”. Kingdom Animalia di bagi menjadi dua, yaitu vertebrata dan invertebrata. Vertebrata adalah istilah untuk hewan bertulang belakang, sedangkan invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang. Mereka multiseluler dan tidak memiliki dinding sel. Mereka bergantung secara langsung atau  tidak langsung dari tanaman untuk makan mereka. Makanan y6ang ditelan dan dicerna dalam rongga dan makanan cadangan internal mereka disimpan sebagai glikogen atau lemak. Hewan mengikuti pola tumbuhan yang pasti. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual. Dan hewan ini mencerna makanan dan mencerna dalam rongga internal.
   Rumusan Masalah
1.      Jelaskan kelas kelas Kingdom Animalia?
2.      Bagaimana ciri ciri umum kelas kelas Kingdom Animalia?
3.      Apa saja manfaat dan kerugian kelas  kelas Kingdom Animalia?
Tujuan
1.      Untuk mengetahui kelas kelas Kingdom Animalia.
2.      Untuk mengetahui ciri ciri umum kelas kelas Kingdom Animalia
3.      Untuk mengetahui manfaat dan kerugian kelas kelas Kingdom Animalia


                                            ANIMALIA
            Kingdom Animalia di bagi menjadi dua, yaitu vertebrata dan invertebrata. Vertebrata adalah istilah untuk hewan bertulang belakang, sedangkan invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang. Hewan invertebrata terdiri dari dua golongan, yaitu Protozoa dan Metazoa. Protozoa adalah hewan bersel satu, sedangkan Metazoa adalah hewan bersel banyak. Kebanyakan ahli biologi menggolongkan Protozoa bersama-sama dengan alga dalam Kingdom Protista. Metazoa yang meliputi Porifera, Ctenophora, Cnidaria, Platyhelminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca, Arthopoda, Echinodermata, dan Chordata di golongkan dalam dunia hewan, dengan ciri-ciri umum:
a.       Multiseluler
b.      Heterotrof
c.       Eukariotik
d.      Tidak berdinding sel
e.       Tidak berklorofil
f.       Hidup di darat maupun di air
Berdasarkan rongga tubuh di bedakan menjadi 3, yaitu: selomata, aselomata, pleudoseromata.
1)      Hewan selomata adalah hewan yang mempunyai rongga tubuh yang terisi cairan dan mempunyai batas yang bersal dari jaringan mesoderma. Lapisan dalam dan luar dari jaringan hewan ini mengelilingi rongga dan menghubungkan dorsa dan ventral membentuk mesenteron. Mesenteron berfungsi sebagai penggantung organ dalam.
2)      Hewan selomata adalah hewan  yang bertubuh padat dan tanpa rongga antara usus dan tubuh terluar. Hewan yang termasuk aselomata adalah Platyhelminthes ( Cacing pipih).
3)      Hewan pseudoselomata adalah hewan yang mempunyai rongga dalam saluran tubuh. Rongga tersebut berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dari dinding tubuh terluar. Rongga tersebut tidak dibatasi jaringan yang berasal dari mesoderma. Hewan yang termasuk pseudosemata adalah Rotifera dan Nematoda ( cacing gilik).
1.PORIFERA
Porifera berasal dari kata porus yang artinya lubang kecil dan ferre yang berarti membawa atau  mengandung .Jadi porifera dapat diartikan hewan yang tubuhnya mengandung lubang-lubang kecil atau hewan berpori-pori. Porifera memiliki sistem kanal atau saluran air untuk mensirkulasikan air didalam tubuhnya.
Porifera mempunyai ciri tubuh yang berpori-pori mikroskopis. Dalam fasehidupnya, porifera mempunyai dua bentuk kehidupan, yaitu hidup berenang bebas dan hidup menetap. Bentuk yang dapat berenang bebas terjadi pada fase larva, sedangkan bentuk sesi lterjadi pada fase dewasa. Porifera belum memiliki organ pencernaan, sistemsaraf, dan sistem peredaran darah.
a.       Struktur Tubuh
Bentuk hewan ini bermacam-macam, ada yang berbentuk jambangan, piala, terompet, danada yang bercabang-cabang seperti tumbuhan. Tubuhnya melekat pada dasar perairan, ada yang bewarna dan ada yang tidak bewarna. Padabagian tengah tubuhnya tedapa truangan yang disebut spongosol (paragaster) yang merupakan saluran air. Pada ujung atas ruang tersebut terdapat lubang besar terdapat keluarnya air yang disebut oskulum.
Ø  Lapisan penyusunan dinding tubuh porifera secara berurutan dari luar kedalam adalah sebagai berikut:
1)      Epidermis atau lapisan terluar
Lapisan ini tersusun oleh sel-sel epitelium pipih yang disebut pinakosit. Beberapa selini membentuk lubangkecil (ostium) tempat masuknya air dansalurannya dilapisi oleh porosity. Porosit berfungsi sebagai membuka dan menutupnya ostium.
2)      Mesoglea (berupa  gelatin)
Mesoglea merupakan lapisan pembatasan tara lapisan luar dan lapisan dalam yang mengandung dua macam sel:
a)      Selameboid berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan zat sisa-sisa metabolism dari sel satu kesel yang lain.
b)      Sel sklerobas berfungsi membentuk spikula. Spikula merupakanduri-duri sebagai penguat dinding yang lunak. Spikula yang mempunyai beberapa macam-macam bentuk ini tersusun dari zat kapur, zat kersik, dan ada pula dari protein yang disebut sponging.
3)      Endodermis atau lapisan dalam
Lapisan ini terdiri dari sel-sel leher atau koanosit yang memiliki flagella dan berfungsi untuk mencernamakanan.

Ø  Reproduksi Porifera dibedakan menjadi 2 yaitu aseksual dan seksual:
·         Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk kuncup (tunas). Kuncup-kuncup muncul dari tubuhPorifera bagian “kaki”, dan tetap tinggal bersama induknya. Jika dari satu tangkai terbentuk beberapa Porifera baru yang mengumpul, maka akan terbentuk koloni. Selain itu, jika tubuh Porifera terpotong, setiap potongan mampu tumbuh menghasilkan individu baru (tingkat regenerasi Porifera tinggi).
·         Reproduksi Seksual
 
Reproduksi seksual dilakukan dengan membentuk sel kalamin atau gamet.Sel gamet berkembang dari selameboid khusus yang  disebut arkeosit. Arkeosit membentuk spermadan ovum. Spematozoa yang telah dihasilkan akan berenang di dalam air hingga dapat mencapai ovum. Ovum berda di mesoglea. Karena dalam satu tubuh dihasilkan dua macam gamet yaitu gamet jantan dan betina,  maka Porifera termasuk hermafrodit. Penyatuan sperma dan ovum menghsailkan zigot yang terjadi di mesoglea. Zigot berkembang menjadi larva bersilia yang akan berenang menjauhi induknya, menempel pada suatu tempat dan akhirnya tumbuh menjadi Porifera baru.







b.      Sistem sirkulasi air
Dibedakan dalam 3 tipe :
v  Ascon merupakan tipe saluran air yang lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran lurus langsung ke spongosol (Leucosolenia).
v  Sycon / scypa merupakan tipa saluran air yang lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran-saluran bercabang kerongga-rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol. Rongga inilah yang dilapisi oleh koanosit (Scypha).
v  Leucon / rhagon merupakan tipe saluran air yang berlubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang kerongga yang sudah tidak berhubungan langsung dengan spongosol. (Spongila).
4)      Klasifikasi Porifera
a.       Calcareae
Porifera yang termasuk dalam kelas ini adalah bunga karang dengan spikulum dari kapur. Tubuhnya berbentuk silindris dengan panjang tubuh kira-kira 2,5 cm.  Ruang gastral dihubungkan oleh lubang-lubang berpori. Dinding sel radial berflagelum berfungsi sebagai pencerna makanan. Makanannya berupa plankton, hewan, tumbuhan kecil, dan bahan organik. Air masuk melalui pori menuju saluran radial dan keluar melalui kloaka, kemudian keoskulum.  Bunga karang tidak dapat bergerak, tetapi oskulumnya dapat menutup. Calcarea banyak dijumpai di pantai Laut Atlantik. Contoh porifera kelas Calcarea adalah Sycon, Clathrina, Leucettu salancifer, Leucosolenia, Scyphadan Grantia.
b.      Hexactinellida
 Porifera yang masuk dalam kelas ini terkenal dengan nama bunga karang gelas (Hyalospongiae). Mereka hidup di laut,  mempunyai spikula dengan enam jejari polong, tubuh dapat mencapai panjang hampir 1 m dan hidup di kedalaman 100 – 4.500 m. Contoh porifera kelas Hexactinelida adalah Regadrella, Euplectella, Aspergillum, Hyalonema.
c.       Demospongiae
Porifera kelas Demos pongia dapat hidup di air laut dan air tawar.  Spikulanya berbentuk serabut sebagai spongia atau silika yang  tersusun menjadi enam jejari. Demospongiae bertubuh lunak karena tidak memiliki rangka dan spickula. Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar. Kelas inilah yang bisa dimanfaatkan sebagais pons. Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera. Contoh porifera kelas demospongia adalah Euspongia, Sponggila, Hippospongia, Niphates digitalis, Cliona, Haliarsa, Microciona, Suberit
5)      Cara Hidup Porifera
            Sebagai mana kita ketahui porifera hidup dari memakan bakteri atau plankton yang berada di air. Bakteri atau plankton tersebut di dapat dari penyerapan yang dilakukan pori-pori (pore) yang terdapat di lapisan luar porifera. Air yang masuk kedalam tubuh porifera melalui pori-porinya tersebut kemudian disaring dengan cara menggerakan flagel yang terdapat pada koanosit yang merupakan sel pelapis spongosol.
 Di spongosol makanan ditelan secara fagositosis dan oksigen diserap secara difusi oleh koanosit. Sisa pembuangan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum. Zat makanan dan oksigen selain digunakan oleh koanosit,  sebagian juga ditransfer secara difusi kesel-sel yang selalu bergerak seperti amoeba,  yaitu amoebosit (sel amoeboid). Fungsinya pun  sama yaitu mengedarkan makan dan oksigen keseluruh sel-sel tubuh lainnya.
 
  • Oskulum : tempat keluarnya air yang berasal dari spongosol.
  • Mesoglea : lapisan pembatas antara lapisan dalam dan lapisan luar.
  • Porosit : saluran penghubung antara pori-pori dan spongosol. Tempat masuknya air.
  • Spongosol : rongga di bagian dalam tubuh porifera.
  • Ameboid : sel yang berfungsi mengedarkan makanan.
  • Epidermis :lapisan terluar.
  • Spikula : pembentuk / penyusun tubuh.
  • Flagel : alat gerak koanosit.
  • Koanosit : sel pelapis spongosol serta berfungsi sebagai pencerna makanan. Dibagian ujungnya terdapat flagel dan di pangkalnya terdapat vakuola.
6)      Manfaat Porifera dalam Kehidupan
            Porifera merupakan hewan penyusun terumbu karang (koral) sehingga memiliki fungsi ekologis yang penting bagi ekosistem perairan laut. Selain itu beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi. Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagai obat penyakit kanker dan penyakit lainnya. Spons menghasilkan senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai pertahanan diri.  Senyawa tersebut ternyata berpotensi sebagai bahan obat-obatan. Sedang kanobat anti-asma diambil dari Cymbacela. Spons Luffariella variabilis menghasilkan senyawa bastadin, asam okadaik, dan monoalid yang bernilai jual sangat tinggi.
7)      Kerugian dari porifera dalam kehidupan
Secara umum kerugian porifera terhadap manusia sangat kecil, mungkin salah satu contoh kerugian yang ditimbulkan porifera, karena dapat hidup melekat pada kulit tiram sehingga menurunkan kualitas tiram di peternakan tiram.
2. MOLLUSCA
1. Klasifikasi mollusca
Ada empat kelas dari mollusca, yaitu:                      
a.      Polyplacophora, dinamakan demikian karena banyaknya cangkang. Mollusca memiliki kaki yang pipih dan sangat berotot, cangkang, dan mantel, yang membungkus organ organ internal dan terletak sepanjang kaki. Pada mollusca bercangkang, mantellah yang mensekresikan cangkang. Rongga mantel, terletak di anatara mantel dan kaki. Hewan ini tidak memiliki tentakel dan mata. Contoh: chiton sp
b.      Gastrophoda adalah siput, keong, dan bekicot. Gastropoda merupakan kelompok mollusca yang paling besar dan beragam. Cangkangnya seringkali cukup berhiaskan pola. Keseluruhan hewan biasanya dapat menarik diri ke dalam cangkang untuk melindungi diri. Hewan ini hidup di laut, air tawar, atau daratan yang lembab. Kakinya lebar pipih dan selalu basah untuk berpindah secara merayap. Contoh : bekicot (Achatina)
c.       Bilvalvia, mencangkup kepah, remis, kima, dan tiram yang merupakan sumber sumber  utama makanan laut yang baik. Terdiri atas dua cangkang komplementer, yang tersambung di sepanjang bagian tengah. Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang. Mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang lunak. Otot otot yang kuat (aduktor) menarik kedua cangkang itu hingga menyatu dengan rapat. Ketika otot itu berelaksasi, kaki yang terbentuk seperti kapak dapat dijulurkan keluar, dan bivalvia dapat bergerak berkeliling ataupun mencengkeram substrat. Hamper semua bilvavia merupakan penyaring makanan, dan menggunakan insang yang diperbesar baik untuk respirasi.
d.      Cephalophoda, nyaris tak memiliki cangkang sama sama sekali. Kaki terdapat dikepala. Bergerak lambat dengan tentakel. terpisah Contoh : Loligo indica (cumi),  Octopus vulgaris (gurita), Sephia sp. (ikan sotong), nautilus.
2. Ciri Umum Mollusca
Kaki mollusca pipih, lebar, berotot. Pada umumnya mollusca hidup di laut. Antara tubuh dan cangkang terdapat bungkus yang disebut mantel. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
3.  Manfaat dan kerugian bagi manusia           
Manfaat:
a.       Kerang mutiara yang terdapat di Lombok, NTB, dan Kepulauan Banggai Sulawesi Tengah sebagai perhiasan.
b.      Sumber protein tinggi misalnya tiram batu, sotong kerang hijau, kerang.
Kerugian :                                                                                  
a.       Teredo novalis yang dapat melubangi kayu balok penyangga kapal
b.      Bekicot (Achatina) dan keong sawah merupakan hama dari tanaman
3. COELENTERATA
1.      Klasifikasi Coelenterata ( Cnidaria)
Cnidaria dibagi menjadi tiga kelas utama, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa).
a.       Kelas hydrozoa
Biasanya membentuk koloni koloni kecil dengan bentuk polip dominan,bahkan seluruh koloni mungkin hanya terdiri dari polip . Beberapa jenis polip membentuk medusa dengan jalan pembentukan tunas.Medusa mempunyai velum , yaitu bentukan serupa laci dalam payung . Pinggiran payung tidak bertakik (bercelah) .
Contoh: Hydra , Obelia , Gonionemus.
·         Hydra
Hydra adalah polip air tawar , tidak ada stadium medusa . Ukurannya 6-15 mm , bertentakel 6-10 buah , dan mengelilingi hipostoma. Dalam hipostoma terdapat mulut  Hewan ini sangat kontraktil , mengandung sel-sel yang berfungsi sebagai sel-sel sensoris dan sebagai sel-sel otot .
·         Obelia
Obelia adalah koloni polip air laut , berukuran sangat kecil terbentuk dari zigot hasil reproduksi aseksual .
·         Gonionemus
         Hewan-hewan ini hidup dalam air pasang surut dan merupakan hidrozoa dengan bentuk medusa yang besar (garis tengah lebih dari 15 mm).
b.      Kelas Scyphozoa .
Ubur-ubur yang sebenarnya adalah medusa-medusa dengan pinggiran berlekuk-lekuk, tidak ada cadar (velum) , saluran radial bercabang-cabang majemuk , dan gonad-gonad dalam kantung-kantung ruang gastrikum . Contoh scyphozoa adalah Aurelia.
c.       Kelas Anthozoa
Anggota-anggota anthozoa (Yunani anthos = bunga)adalah anemon-anemon laut dan hewan-hewan karang laut , tubuhnya berbentuk seperti polip , tidak ada bentuk medusa.
2.      Ciri-ciri Coelenterata
Kebanyakan coelenterata hidup di laut ,beberapa jenis hidup dalam air tawar.Hewan itu mempunyai dua lapisan sel tunas , lapisan luar sebagai epidermis dan lapisan dalam sebagai gastrodermis.  Pada coelenterata kadang kadang ada dua bentuk tubuh , yaitu bentuk polip dan medusa  yang terbentuk dalam siklus hidupnya . Contoh  : hidra , ubur ubur , anemon  dan karang laut.
3.      Manfaat dan kerugian Coelenterata
a)      Manfaat Coelenterata: sebagai bahan makanan, sebagai bahan kosmetik, sebagai taman laut.
b)      Kerugian Coelenterata: walaupun tentakel terlihat menarik sebetulnya berbahaya karena sel-sel penyengat yang ada di tentakel dapat menyutikan racun yang membuat hewan lain yang melewatinya bisa pingsan atau mati.

4. PLATYHELMINTHES
1.      Klasifikasi filum platyhelminthes
Platyhelmintes dapat dibagi menjadi empat kelas, yaitu Turbellaria (cacing berambut getar), Termatoda (cacing isap), Cestoda (cacing pita), dan Monogenea.
a.       Turbellaria (Cacing Berambut Getar)
Salah satu contoh Turbellaria adalah Planaria sp. Cacing ini bersifat karnifora dan dapat kita temukan di perairan, genangan air, kolam, atau sungai. Biasanya cacing ini menempel di batuan atau di daun yang tergenang air. Jika kita ingin mengambil Planaria, caranya dengan memberikan sekerat daging segar ke perairan yang kita duga terdapat cacing ini. Maka planaria akan menempel pada daging tersebut. Panjang tubuhnya sekitar 5-25 mm, bergerak dengan menggunakan silia yang terdapat pada epidermis tubuhnya. Gerakan cacing ini lentur di sepanjang lendir yang diekskresikannya.
b.      Trematoda (Cacing Isap)
Semua anggota trematoda hidup parasit, terutama pada vertebrata. Berbeda dari turbelaria, permukaan tubuh trematoda tidak bersilia, tetapi tertutup dengan kutikula. Biasanya ada batil isap, yaitu batil isap mulut dan batil isap perut. Ada yang sebagai endoparasit, yaitu hidup dalam jaringan organ tubuh atau di dalam saluran pencernaan ( cacing hati pada sapi dan domba: Fasciola sp, cacing hati pada manusia: Clonorchis sp, yang hidup di dalam saluran pencernaan Fasciolopsis sp, di dalam paru-paru Paragonimus sp, dan dalam saluran darah Schistosoma atau Bilharzia sp).
c.       Cestoda (cacing pita)
Cestoda terdiri atas sebuah kepala anterior (scolex), yang mengandung kait atau alat penambat lainya untuk mencengkeram bagian interior usus, tempat cacing itu menghabiskan sebagian besar masa dewasanya. Di belakang kepala, terdapat segmen-segmen berulang yang dikenal sebagai proglotid. Masing-masing proglotid mengandung struktur-struktur reproduksi jantan dan betina serta hanya sedikit struktur lainya. Sebab cacing pita tidak memiliki saluran pencernaan  dan hanya memiliki sedikit sistem saraf. Cacing pita, untaian pita panjang dari proglotid, luar biasa cocoknya untuk hidup secara parasit.
d.      Monogenea
Hewan dari kelas Monogenea umumnya parasit. Hewan ini juga tidak memiliki rongga tubuh. Monogenea mempunyai sistem pencernaan sederhana yang mencangkup lubang mulut, usus, serta anus. Contohnya Neobenedea.
2.      Ciri –ciri umum Platyhelminthes
Platyhelminthes ada yang bersifat parasit dan ada yang hidup bebas di perairan. Cacing ini tidak memiliki sistem peredaran darah dan bernapas dengan seluruh permukaan tubuh. Platyhelminthes mempunyai bentuk tubuh pipih, tidak mempunyai rongga tubuh (selom), dan alat pencernaanya tidak sempurna.
a.       Struktur Tubuh
Tanpa memanjang pipih dorsorventral tanpa segmentasi atau ruas-ruas. Bagian tubuh dapat dibagi menjadi bagian anterior (bagian depan, kepala), posterior (bagian belakang, ekor), dorsal (daerah punggung), ventral (daerah yang berlawanan dengan dorsal), dan lateral (sambing tubuh). Tubuhnya bersimetri bilateral dan tersusun atas tiga lapisan sebagai berikut.
1)      Ektoderma (lapisan luar)
Dalam perkembangan selanjutnya, ektoderma akan membentuk epidermis dan kutikula. Epidermis lunak dan bersilia serta berfungsi untuk membantu alat gerak. Seringkali epidermis tertutup kutikula dan sebagian lagi dilengkapi dengan alat yang dapat dipakai untuk melekatkan diri pada inang. Ada pula yang berupa alat kait dari kitin.
2)      Mesoderma (lapisan tengah)
Dalam perkembangan selanjutnya, mesoderma akan membentuk alat reproduksi, jaringan otot, dan jaringan ikat.
3)      Endoderma (lapisan dalam)
Dalam perkembangan selanjutnya, endoderma akan membentuk gastrodermis/ gastrovaskuler sebagai saluran pencernaan makanan.
b.      Sistem Organ
Sistem organ yang menunjang kehidupan Platyhelminthes, yaitu: sistem pencernaan, sistem ekskresi, sistem saraf, dan sistem reproduksi.
3.      Manfaat dan kerugian platyhelminthes bagi manusia
a)      Manfaat platyhelminthes bagi manusia: cacing tanah digunakan orang sebagai pakan unggas, umpan memancing ikan, dan penggembur tanah pertanian.
b)      Kerugian platyhelminthes bagi manusia: menghisap darah manusia













   Kesimpulan
Kingdom Animalia di bagi menjadi dua, yaitu vertebrata dan invertebrata. Vertebrata adalah istilah untuk hewan bertulang belakang, sedangkan invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang. Hewan invertebrata terdiri dari dua golongan, yaitu Protozoa dan Metazoa.
Porifera mempunyai ciri tubuh yang berpori-pori mikroskopis. Porifera di golongkan dalam tiga kelas, yaitu: Calcarea, Hexactinellida, Demospongiae. Manfaatnya zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi sebagai obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.
 kerugian porifera terhadap manusia sangat kecil, mungkin salah satu contoh kerugian yang ditimbulkan porifera, karena dapat hidup melekat pada kulit tiram sehingga menurunkan kualitas tiram di peternakan tiram.
Mollusca di golongkan dalam empat kelas dari mollusca, yaitu: Polyplacophora, Gastrophoda, Bilvalvia, Cephalophoda.  Pada umumnya mollusca hidup di laut. Manfaaatnya sebagai perhiasan, Sumber protein tinggi misalnya tiram batu, sotong kerang hijau, kerang. Kerugianya Teredo novalis yang dapat melubangi kayu balok penyangga kapal dan
Bekicot (Achatina) dan keong sawah merupakan hama dari tanaman
Cnidaria dibagi menjadi tiga kelas utama, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa. Kebanyakan coelenterata hidup di laut ,beberapa jenis hidup dalam air tawar. Manfaatnya sebagai bahan makanan, sebagai bahan kosmetik, sebagai taman laut. Kerugianya walaupun tentakel terlihat menarik sebetulnya berbahaya karena sel-sel penyengat yang ada di tentakel dapat menyutikan racun yang membuat hewan lain yang melewatinya bisa pingsan atau  mati.

Platyhelmintes dapat dibagi menjadi empat kelas, yaitu Turbellaria (cacing berambut getar), Termatoda (cacing isap), Cestoda (cacing pita), dan Monogenea. Platyhelminthes ada yang bersifat parasit dan ada yang hidup bebas di perairan. Manfaat platyhelminthes bagi manusia: cacing tanah digunakan orang sebagai pakan unggas, umpan memancing ikan, dan penggembur tanah pertanian. Kerugian platyhelminthes bagi manusia: menghisap darah manusia.

   Saran
Dengan mengucap syukur alhamdulillah pada Allah SWT penulis dapat  menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tentunya masih jauh dari harapan, oleh karena itu kami masih perlu kritik dan saran yang membangun serta bimbingan, terutama dari Dosen.  Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis.



  
  
DAFTAR PUSTAKA
1.      Fried, george h.2005.Biologi.Jakarta:Erlangga
2.      Maryati, sri.2007.Biologi.Jakarta: Erlangga
3.      Hademenos,George J.2005.Teori dan soal soal biologi.Jakarta:Erlangga
Djarubito brotowidjoyo,mukayat.1994.Zoologi dasar

0 komentar:

Posting Komentar