Pages

Rabu, 12 Agustus 2015

ARTHROPODA,NEMATODA,ECHINODERMATA,ANELIDA




ARTHROPODA, NEMATODA, ECHINODERMATA, ANNELIDA”


1  Latar Belakang
Keanekaragaman makhluk hidup sangat beragam sesuai dengan ciri khas masing-masing makhluk hidup tersebut. Hewan merupakan salah satu jenis keanekaragaman makhluk hidup. Makhluk hidup yang diklasifikasikan sebagai hewan (kingdom animalia) memiliki ciri-ciri, organisme eukariotik multiseluler yang tidak memiliki dinding sel dan tidak berklorofil. Hewan memperoleh makanan dari organisme lain atau organisme autrotof karena tidak dapat menghasilkan makanan sendiri (heterotrof). Hewan pada umumnya bergerak untuk memperoleh makanan dan untuk mempertahankan hidupnya.
Antar hewan juga memiliki keanekaragaman yang berbeda-beda. Perbedaan pada jenis hewan, jika kita mengkelompokkan hewan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, maka ada yang termasuk hewan tidak bertulang belakang (Invertebrata dan Avertebrata) dan ada yang termasuk hewan bertulang belakang (vertebrata).
Pada makalah ini kami akan membahas tentang filum invertebrata, yaitu arthopoda, nematoda, echinodermata, dan annelida. Hewan invertebrata ini multiseluler(memiliki banyak sel). Hewan invertebrata memiliki habitat yang bervariasi, dari darat, sungai, laut, bahkan pegunungan. Hewan ini memiliki umur yang relatif singkat. Sehingga jarang ada yang berusia sampai lebih dari setahun. Untuk lebih jelasnya kami akan membahas masing-masing filum beserta kelas-kelasnya.

       Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud Arthropoda?
2.      Apa yang dimaksud Nematoda?
3.      Apa yang dimaksud Echinodermata?
4.      Apa yang dimaksud Annelida? 

      Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini penulis mengharapkan pembaca
1.      Untuk Mengetahui Arthopoda
2.      Untuk mengetahui Nematoda
3.      Untuk mengetahui Echinodermata
4.      Untuk mengetahui Annelida
  ARTHOPODA
Arthopoda berasal dari bahasa yunani yaitu kata arthon yang berarti sendi dan pous yang berarti kaki, jadi dapat diartikan bahwa arthopoda adalah kaki bersendi.Arthopoda(filum arthopoda)ialah hewan bilateral dengan selom tereduksi.Spesies ini hidup di laut, di air tawar, atau didarat.Hampir 1 juta spesies arthopoda telah dideksripsikan yang sebagian besar adalah serangga.Serangga sendiri dikenal hewan bersegmen dengan eksoskeleton berkitin, dan alat-alat tambahan bersegmen, kitin itu dalam bentuk papan-papan sendi yang terdapat pada alat-alat tambahan.
A.    Karakteristik umum Arthopoda:
Keanekaragaman dan keberhasilan arthopoda sebagian besar dikaitkan dengan sementasinya, eksoskeletonnya yang keras, dan tungkai yang bersendi. Arthropoda memiliki karakteristik umum antara lain:
1.      Tubuh arthopoda sepenuhnya ditutupi oleh kutikula (cuticle), kutikula merupakan pelindung yang tebal dan keras di atas beberapa bagian tubuh, dan setipis kertas dan fleksibel pada lokasi lain, seperti persendian. Dan suatu kerangka luar atau  eksoskeleton (Yunani : exo = luar, + skeletos = kering, keras), dibangun dari lapisan-lapisan protein dan kitin. Kerangka arthropoda merupakan struktur yang kuat dan relativ tidak permeable terhadap air. Eksoskeleton itu akan melindungi hewan dan menyediakan titik pertautan bagi otot yang menggerakkan anggota badan itu.
2.      Arthopoda menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungannya dengan adanya organ sensori yang berkembang baik, yaitu meliputi mata, reseptor olfaktori untuk penciuman. Kebanyakan arthopoda memiliki satu atau lebih pasang mata. Sefalisasi yang terjadi sangat ekstensif, denag sebagian besar organ sensori terpusat pada ujung anterior hewan itu.
3.      Arthopoda memiliki system sirkulasi terbuka (open circulatory system) dimana cairan yang disebut Hemolimfa didorong oleh suatu jantung melalui arteri pendek dan kemudian masuk ke dalam ruang yang disebut sinus yang mengelilingi jaringan dan organ. Hemolimfa memasuki kembali jantung athropoda melalui pori yang umumnya dilengkapi dengan katup. Sinus tubuh secara kolektif disebut hemosel  (hemocoel), yang bukan dari bagian selom. Selom yang tebentuk dalam embrio menjadi sangat reduksi seiring berlangsungnya perkembangan, dan hemosel menjadi rongga tubuh utama pada hewan dewasa.
4.      Beraneka ragam organ yang dikhususkan untuk pertukaran gas telah berkembang pada arthopoda. Organ-organ tersebut juga harus memungkinkan terjadinya difusi gas respirasi meskipun ada eksoskeleton. Sebagian besar dari spesies akuatik memiliki insan dengan penjulur tubuh tipis berbulu sehingga permukaan tubuh yang dapat mengadakan kontak dengan air disekitarnya sangat  luas. Arthropoda terrestrial umumnya memiliki permukaan internal yang dikhususkan untuk pertukaran gas.

B.     Klasifikasi Arthropoda
1.      Arachnida
Berasal dari bahasa yunani yaitu kata arachne  yang artinya labah-labah. Hanya beberapa jenis arachnida yang hidup di dalam air, umumnya hidup didarat, berukuran mikroskopis sampai beberapa cm panjangnya.Tubuhnya dibagi menjadi sefalotoraks dan abdomen. Pada sefalotoraks terdapat 6 pasang anggota badan: chelicerata , sepasang anggota badan yang disebut pedipalpus yang umumnya berfungsi dalam penginderaan atau pengambilan makanan, dan 4 pasang kaki untuk berjalan. Arachnida tidak memiliki antena.Jumlah mata bervariasi, biasanya dengan 8 mata sederhana.Pernapasan dengan paru buku, atau trakea, atau kedua-duanya, atau tidak ada organ pernapasan khusus.
Contoh : laba-laba (Lactoradectes sp., Eurypelma sp.,), caplak (Boophilus sp., Haemaphysalis sp., Ornithodoros sp., Ixodes sp.,), sipanjang-kaki (phalangeum sp.,) kalajengking (Vejovis sp., Hadrurus sp., Centrurus sp.,).

2.      Diplopoda
Berasal dari bahasa yunani yaitu kata diploos yang arinya dua, ganda dan kata pous yang artinya kaki.Kakiseribu (diplopoda) adalah hewan yang mirip cacing, dengan kaki berjalan (dua pasang bersegmen) yang jumlahnya besar, meskipun kurang dari seribu seperti namanya, tiap-tiap segmen tubuhnya mempunyai dua pasang kaki yang pendek-pendek. Mereka memakan daun-daunan yang membusuk dan bahan tumbuhan lain. Tubuh kaki seribu bundar pada penampang lintangnya dan biasanya menggulung bilamana terganggu. Antena pendek dan tidak mempunyai kelenjar bisa.. Ada dua buah mata, tiap mata terdiri dari sekumpulan oselli .

3.      Chilopoda
Berasal dari bahasa yunani yaitu kata cheilos yang artinya bibir dan kata pous yang artinya kaki.Lipan dan kelabang  (Kelas Chilopoda) merupakan hewan terrestrial, karnivora. Kepalanya memiliki sepasang antena panjang dan tiga pasang anggota badan yang dimodifikasi sebagai bagian mulut, yaitu mandibula yang mirip rahang.Masing-masing segmen bagian badan memiliki satu pasang kaki berjalan. Aktifmakan hewan lain. Tubuhnya pipih dorso-ventral.Lipan dan kelabang memiliki cakar beracun pada bagian paling anterior segmen tubuh yang melumpuhkan mangsa dan membantu dalam pertahanan.

4.      Insecta
Insecta atau serangga merupakan hewan darat, sebagian kecil dalam air tawar, dan sangat jarang yang hidup dalam air laut.Serangga merupakan kelompok arthtropoda yang paling beragam.Ukuran tubuhnya bervariasi dari yang sebesar mikroskopis sampai belasan cm panjangnya.Tubuh secara jelas dibagi menjadi kepala, dada (thoraks), dan perut (abdomen).Abdomen terdiri dari 6-11 segmen.Dada terdiri dari 3 segmen, dan biasanya terdapat 3 pasang kaki dan sepasang atau 2 pasang sayap (sayap 2 dan 3).Ada sepasang antena, biasanya dengan 2 mata majemuk (compound eyes) dan 3 oselli.Pernapasan dengan trakea.
 Contoh: kecoa (Periplaneta sp.), capung (Aeshna sp., Libellula sp.), belalang (Brachystola sp)., rayap (Nasutitermes sp., Macrotermes sp.), semut (Monomorium sp.), kepik (Phytomous sp.), nyamuk (Culex sp., Aedes sp., Anopeles sp., Mansonia sp.), lalat (Musca sp., Stomoxys sp., Tabanus sp.), kupu-kupu (Papilio sp.), kutu buku (Troctes sp.), kutu rambut (Pediculus sp.), lebah madu (Apis sp.).

5.      Crustacea
Sebagian besar crustacea akuatis hidup di laut dengan dua pasang antena dan bernapas dengan insang,.Eksoskeleton keras, terdiri dari kitin yang berlendir.Antena sepasang.Alat-alat tambahan bersifat tipikal biramus (bercabang dua).Kepala terbentuk sebagai persatuan segmen-segmen, kadang-kadang bersatu dengan dada membentuk sefalotoraks (chepalus, kepala, thorax, dada).
Contoh : Udang ( udang air tawar (shrimp) Cambarus sp. dan udang laut (lobster)Panulirus sp., Crago sp.), kepiting atau rajungan dan ketam (Pagurus sp., Cancer sp., Uca sp.), barnakel (Mitela sp., Balanus sp.), “ Sow-bug”, pinjal air (Cylops sp., Daphania sp.).

C.     Manfaat dan kerugian bagi manusia.
1.)    Manfaatbagi manusia, sebagai berikut:
a.       Sumber makanan, contoh: udang dan kepiting.
b.      Bahan sandang,contoh :Attacus attlas penghasil sutra.
c.       Penghasil madu, contoh: Apis Indica.
d.      Sebagai polinator, contoh: kupu-kupu, lebah, kumbang.

2.)     Kerugian bagi manusia, sebagai berikut:
a.       Hama tanaman, contoh: wereng, belalang
b.      Vektor penyakit, contoh: Aedes aegypti, Anopheles, lalat tse tse



  NEMATODA
Berasal dari bahasa yunani yaitu kata nema yang artinya benang dan kata eidos. Cacing gilig atau cacing benang ditemukan pada sebagian besar habitat akuatik, didalam tanah lembap, didalam jaringan lembap tumbuhan, dan didalam cairan tubuh dan jaringan hewan.Hidup parasit dan struktur tubuhnya yang sederhana.

A.    Karakteristik Nematoda.
1.      Panjang cacing gilig berkisar antara kurang dari 1 mm hingga lebih dari 1 m. Cacing betina berukuran lebih besar dibandingkan cacing jantan.
2.      Permukaan tubuh tertutupi oleh kutikula lembut kaya kolagen, tubuhnya silindris dan tag bersegmen itu meruncing membentuk ujung yang sangat halus kearah posterior dan menjadi suatu ujung buntu pada ujung kepala.
3.      Tractus digestivus semakin lengkap dan tepat dibagi-bagi ke dalam region-region seperti mulut, rongga mulut, faring, esophagus, usus halus, rectum dan anus. Tidak memiliki sistem sirkulasi, tetapi nutrien diangkut ke seluruh tubuh melalui cairan dalam pseudoselom.
4.      Sistem saraf terdiri dari cincin anterior yang mengelilingi esophagus, batang saraf dorsal dan ventral, dan saraf-saraf kecil (6 saraf anterior dan 6 saraf posterior).
5.      Sistem eksresi terdiri dari 2 saluran lateral, yang bersatu dan bermuara bersama-sama pada lubang ventral didekat mulut (porus ventral anterior).
6.      Reproduksi nematoda umumnya adalah secara aseksual. Jenis kelamin umumnya terpisah pada sebagian besar spesies, fertilisasi terjadi secara internal, dan seekorbetina dapat meletakkan 100.000 atau lebih telur yang terbuahi per hari. Zigot sebagian besar sepsis adalah sel resisten yang mampu bertahan hidup pada lingkungan yang tidak bersahabat.

B.     Klasifikasi Nematoda
1.      Enoplida
Kebanyakan dari kelas ini sebagai parasit, hidupnya bebas. Seperti Trichinella spiralis yang mula-mula hidup sebagai parasit didalam usus, tetapi kemudian larva keturunannya masuk ke dalam otot-otot lurik pada hewan inang yang sama. Dan termasuk cacing yang berbahaya.Contoh lainnya seperti Trichuris trichocephala, Capillaria.

2.      Rhabditida
Memiliki perkembangan yang baik dari alat-alat reproduksi telur.Sering ditemukan didalam usus manusia seperti Ascaris lumbricoidesatau cacing perut dapat bertelur sampai 200.000 butir sehari.Enterobius vermicularisatau cacing kremi yang sering ditemukan pada anak-anak.Contoh lainnya seperti Strongyloides stercoralis, Ancylostoma duodenale, Necator americanus.
3.      Spirurida
            Bentuknya gilik memanjang seperti benang seperti Wuchereria bancrofti (Cacing Filaria atau Cacing Rambut).Hidupnya di dalam pembuluh getah bening atau pembuluh limfa pada kaki. Oleh karena itu cacing ini dapat menyumbat pembuluh limfa, sehingga kaki menjadi bengkak dan membesar.

C.     Manfaat dan kerugian bagi manusia
1.)    Manfaat bagi manusia:
a. Caenorhabditis elegans merupakan Nematoda yang hidup bebas di tanah, digunakan sebagai organisme model untuk penelitian mengenai perkembangan hewan, termasuk perkembangan saraf, karena mudah dikembangbiakkan dan mudah dianalisis struktur genetikanya. NASA bahkan menggunakan Caenorhabditis elegans untuk meneliti damapak gravitasi nol pada perkembangan otot dan fisiologinya dengan mengirim sampel cacing tersebut ke luar angkasa selama dua minggu.

2.)  kerugian bagi manusia:
a. Infeksi pada dubur, karena cacing kremi (Enterobius vermicularis).
b. penyakit Kaki gajah, karena cacing filaria (Wuchereria bancrofti).


 ECHINODERMATA
Bintang laut dan sebagian besar Echinodermata (dari bahasa Yunani echin “berduri” dan derma “kulit”) adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hewan dewasa. Echinodermata merupakan deuterostoma invertebrata terbesar.Sebagian besar hidup di laut, mulai dari pantai yang dangkal sampai lautan yang paling dalam.
A.    Karakteristik Echinodermata.   
1.      Tubuh terencanakan dengan 5 buah antimer yang tersusun radial, dengan mulut di tengah-tengahnya. Pada kulit terdapat papan-papan kapur dan sebagian besar mempunyai duri-duri dermal. Kulit tersebut tipis menutupi eksoskeleton yang terbuat dari lempengan kasar.
2.      Hewan ini berselom. Sistem digesti lengkap, walaupun anus mungkin tidak berfungsi.
3.      Bergerak lambat dengan telapak tabung. Gerakannya diatur oleh sistem tekanan hidrostatis, yang disebut sistem vaskular-air atau system pembuluh air. Suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube freet)yang berfungsi dalam lokomosi, makan, dan pertukaran gas.
4.      Sistem saraf terdiri dari cincin oral dan tali-tali saraf radier. Dan terdapat sistem hemae (darah) yang terdiri dari sebuah bejana sirkular dan 5 satuan radier. Tetapi cairan dalam bejana dan saluran tersebut tidak mengalir.
5.      Reproduksi secara seksual yang umumnya melibatkan individu jantan dan betina terpisah dan membebaskannya ke dalam air laut. Hewan dewasa yang radial tersebut berkembang melalui metamorfosis dari larva bilateral. Embriologi awal Echinodermata secara jelas mensejajarkan mereka dengan deuterostoma.

B.      Klasifikasi Echinodermata
Di antara 7000 atau lebih anggota filum Echinodermata, semuanya adalah hewan laut, dan dibagi menjadi lima kelas, yaitu sebagai berikut:

1.      Kelas Asteroidea
Bintang laut memiliki lima lengan (kadang-kadang lebih) yang memanjang dari suatu cakram pusat. Permukaan bagian bawah lengan itu memiliki kaki tabung, yang bertindak sebagai cakram penyedot.Dapat dibedakan permukaan atas (sisi aboral) dan permukaan bawah (sisi oral).Pada sisi aboral terdapat papan berwarna yang disebut madreporit yang letaknya pada persimpangan empat dari 2 penjuluran.
Sistem pencernaan bintang laut mensekresikan getah pencernaan yang mulai mencerna tubuh lunak moluska didalam cangkangnya sendiri.Bintang laut dan Echinodermata mampu melakukan regenerasi.

2.      Kelas Ophiuroidea
Bintang mengular memiliki cakram tengah yang jelas terlihat, dan tangannya panjang dan sangat mudah bergerak.Mereka bergerak dengan mencambuk lengan, kaki tabungnya tidak memiliki penyedot.Beberapa spesies adalah pemakan suspense, dan yang lain adalah predator atau pemakan bangkai.

3.      Kelas Echinoidea
Bulu babi (sea urchin) dan dollar pasir (sand dollar) tidak memiliki lengan, akan tetapi mereka memiliki lima baris kaki tabung yang berfungsi dalam pergerakan lambat. Bulu babi juga memiliki otot untuk memutar durinya yang panjang, yang membantu dalam pergerakan. Mulut bulu babi dilingkari oleh struktur kompleks mirip rahang yang telah beradaptasi untuk memakan ganggang laut dan makanan lain. Bulu babi secara kasar bentuknya agak bulat, sementara tubuh dollar pasir pipih dan berbentuk cakram.

4.      Kelas Crinoide
Lili laut menempel ke substratum melalui batang, bintang bulu merangkak menggunakan lengannya yang panjang dan fleksibel. Dan termasuk kelas purba yang tidak banyak berubah selama proses evolusinya.

5.      Kelas Holothuroidea
Ketimun laut tidak memiliki duri,dan endoskeletonnya yang keras sangat tereduksi. Tubuh memanjang sepanjang sumbu oral-aboral, sehingga memberikan bentuk ketimun. Terdapat lima baris kaki tabung yang ada disekitar mulut dikembangkan menjadi tentakel untuk makan.

C.     Manfaat dan kerugian bagi manusia
1.)     Manfaat bagi manusia, sebagai berikut:
a.       Sumber makanan, contoh: teripang dan telur landak sapi.
b.      Sebagai hiasan, contoh: bintang laut.
c.       Sebagai detritivor, yaitu pemakan sisa organisme mati dari materi organik, herbivora, karnivora, dan bangkai laut.
2.)     Kerugian bagi manusia, sebagai berikut :
a.       Seperti, Beberapa bintang laut ada yang merugikan pembenihan mutiara karena dapat memakan kerang  mutiara.
b.      Bulu babi dan landak laut bisa sangat merugikan bagi para wisatawan, karena duri bulu babi dan landak laut beracun.



  ANNELIDA
Annelida berarti “cincin kecil”, dan tubuh bersegmen mirip dengan serangkaian cincin yang menyatu.Hidup di air tawar, air laut, dan di darat.Beberapa diantaranya hidup sebagai parasit.

A.    Karakteristik Annnelida.
1.      Adanya selom yang oleh septum-septum transversal dibagi menjadi komparten-komparten.
2.      Mempunyai sistem ekskresi, digesti, saraf, dan reproduksi yang majemuk. Sistem tersebut bersifat metamerik baik seluruhnya atau sebagian.
3.      Sistem perototan diatur segmental. Sebagian besar annelida mempunyai sistem pembuluh yang didalamnya terdapat darah yang bersirkulasi.
4.      Sifatnya diesus, atau hermafrodit,walaupun pada beberapa jenis terjadi reproduksi aseksual.
5.      Menghasilkan larva yang bersilia dan disebut larva trokofor.

B.     Klasifikasi Annelida.
Dalam filum Annelida terdapat 7 kelas, yaitu sebagai berikut:

1.      Kelas Archiannelida
Anggota-anggota kelas ini hidup di laut, struktur tubuh masih sederhana tanpa setae atau parapodia.Bersifat diesius atau hermafrodit. Contoh: Polygordius sp. bentuknya menyerupai larva poliketa yang primitive atau sebagai poliketa telah mengalami degenerasi. Bentuk seperti benang dengan panjang 100 mm, dan radius kira-kira 1 mm.
                                    


2.      Kelas Polychaeta
Cacing-cacing poliketa bertubuh memanjang, silindris(agak pipih dorsoventral) dan bersegmen. Hidup didalam pasir atau menggali batu-batuan didaerah pasang  surut, aktif di waktu malam. Memiliki sepasang struktur yang mirip dayung atau mirip bukityang disebut parapodia yang berfungsi dalam lokomosi.Masing-masing parapodia memiliki setae yang terbuat dari polisakarida kitin.Parapodia sangat kaya dengan pembuluh darah dan berfungsi sebagai insang. Contoh: Neres sp.dikenal sebagai cacing pendiam, system digesti mulai dari faring ke esofagus, dan terus ke usus. Kedalam esofagus itu bermuara dua kantong kelenjar.Usus berkonstruksi secara teratur.

3.      Kelas Myzostoma
Parasit dalam Echinodermata.Bentuk tubuhnya seperti cakram, dengan segmentasi yang tidak begitu jelas.Mempunyai parapodia.Tidak ada sistem peredaran darah.Kebanyakan hermafrodit, perkembangan melalui stadium larva trokofol. Contoh: Myzostomum sp hidup sebagai ektoparasit pada Echinodermata.

4.      Kelas Oligochaeta
Sebagian besar hidup di air tawar atau didarat.Tidak dapat berparapodia dan mempunyai beberapa buah setae.Kepala tidak jelas.Bersifat hermafrodit.Tidak membentuk larva trokofor. Contoh: Cacing tanah, mempunyai bentuk tubuh memanjang, gilig, dengan segmentasinampak jelas dari luar sebagai lipatan-lipatan kutikula, mulut berbentuk celah pada ujung anterior, dibawah penjuluran dorsal yang disebut protomium. Anus pada ujung posterior.

5.      Kelas Hirudinea
Anggota kelas ini hidup parasitis atau bahkan sebagai predator.Ditemukan dalam air tawar atau didarat.Tidak mempunyai setae-setae atau parapodia.Tubuhnya dengan 33 segmen ditambah lagi sebuah prostomium.Mempunyai alat pengisap posterior atau anterior.Bersifat hermafrodit.Selom tereduksi karena terbentuknya jaringan ikat yang berlebihan. Contoh: Hirudo medicinalis (lintah). Dalam keadaan biasa lintah mencapai 5-8 cm, pipih dorsoventral, dengan 26 metameter.Dilihat dari luar seperti cincin yang melingkari tubuh).Tidak ada setae-setae atau parapodia, pada sebelah anterior terdapat sebuah pengisap ora, dan sebelah posterior ada lagi sebuah.Kedua pengisap itu digunakan untuk menempel pada inang sewaktu mengisap darah.Mulut mempunyai 3 buah rahang dari kitin yang tersusun dalam segitiga.Tiap rahang tertutupi denagn serasi.

6.      Kelas Echiurida
Cacing laut ( kelas Echiurida). Dewasa tidak bersegmen.Tidak mempunyai parapodia, tetapi mempunyai beberapa setae.Sebuah proboskis non-rentraktil terdapat bergantung di atas mulut.Bersifat diedius, dan larva sebagai trokofor. Contoh: Urechis caupo.





7.      Kelas Gephyrea
Anggota Gephyrea adalah cacing-cacing laut yang mempunyi struktur anterior disekeliling mulut yang ditarik kedalam dan dapat pula ditonjolkan ke luar.Tidak terdapat parapodia dan seta.Hewan dewasa    tidak bersegmen, namun pada beberapa jenis terdapat beberapa segmentasi eksternal parsial.Semua jenis yang telah dikenal bersifat diesius, dan dalam perkembangannyaterbentuk larva trokofor. Contoh: Phascolosoma sp. dan sipunculus sp.

C.     Manfaat dan kerugian bagi manusia
1.)    Manfaat bagi manusia, sebagai berikut :
a.       Sebagai sumber protein, contoh : cacing palolo dan cacing wawo.
b.      Menggembur dan menyuburkan tanah, contoh: cacing tanah.
c.       Sebagai obat dan bahan kosmetik, contoh: Perichaeta(cacing hutan), Tubifex (Cacing air).
d.      Mencegah koagulasi dan pembekuan darah, contoh: Hirudo medicinalis.
2.)    Kerugian bagi manusia,
a.       Karena struktur tubuh yang lembek atau halus dan jumlahnya yang banyak membuat manusia merasa geli seperti cacing tanah.
b.      Polydora membuat liang pada cangkang tiram yang membentuk huruf u, dan mengakibatkan turunnya harga tiram dipasaran.



  Kesimpulan
Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan yang termasuk invertebrata antara lain :
1.      Arthopoda (hewan yang memiliki kaki bersendi), terdiri dari : Arachnida, diplopoda, chilopoda, insecta, crustacea.
2.      Nematoda (cacing gilig atau cacing benang), terdiri dari : Enoplida, rhabditida, spirurida.
3.      Echinodermata (hewan berkulit duri), terdiri dari : Asteroidea, ophiuroidea,echinoidea,crinoide, holothuroidea.
4.      Annelida (cacing gelang), terdiri dari :Archiannelida, polychaeta, myzostoma, oligochaeta, hirudinea, echiurida, dangephyrea.
Setiap masing-masing filum memiliki karakteristik, keuntungan, dan kerugian yang berbeda tergantung dari filum itu sendiri.
3.2  Saran
Arthopoda, Nematoda, Echinodermata, dan Annelida memiliki keuntungan dan kerugian bagi manusia. Oleh karena itu, diharapkan tidak menumpas atau berburu secara berlebihan, apalagi untuk kebutuhan sendiri.Disarankan bagi kita untuk turut menjaga ekosistem dengan tidak merusak makhluk hidup dan lingkungannya.

0 komentar:

Posting Komentar