ARTHROPODA, NEMATODA, ECHINODERMATA, ANNELIDA”
1 Latar Belakang
Keanekaragaman
makhluk hidup sangat beragam sesuai dengan ciri khas masing-masing makhluk
hidup tersebut. Hewan merupakan salah satu jenis keanekaragaman makhluk hidup. Makhluk
hidup yang diklasifikasikan sebagai hewan (kingdom animalia) memiliki
ciri-ciri, organisme eukariotik multiseluler yang tidak memiliki dinding sel
dan tidak berklorofil. Hewan memperoleh makanan dari organisme lain atau
organisme autrotof karena tidak dapat menghasilkan makanan sendiri
(heterotrof). Hewan pada umumnya bergerak untuk memperoleh makanan dan untuk
mempertahankan hidupnya.
Antar
hewan juga memiliki keanekaragaman yang berbeda-beda. Perbedaan pada jenis
hewan, jika kita mengkelompokkan hewan berdasarkan ada tidaknya tulang
belakang, maka ada yang termasuk hewan tidak bertulang belakang (Invertebrata
dan Avertebrata) dan ada yang termasuk hewan bertulang belakang (vertebrata).
Pada
makalah ini kami akan membahas tentang filum invertebrata, yaitu arthopoda,
nematoda, echinodermata, dan annelida. Hewan invertebrata ini
multiseluler(memiliki banyak sel). Hewan invertebrata memiliki habitat yang
bervariasi, dari darat, sungai, laut, bahkan pegunungan. Hewan ini memiliki
umur yang relatif singkat. Sehingga jarang ada yang berusia sampai lebih dari
setahun. Untuk lebih jelasnya kami akan membahas masing-masing filum beserta
kelas-kelasnya.
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang
dimaksud Arthropoda?
2.
Apa yang
dimaksud Nematoda?
3.
Apa yang
dimaksud Echinodermata?
4.
Apa yang
dimaksud Annelida?
Tujuan
Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini penulis mengharapkan
pembaca
1.
Untuk Mengetahui
Arthopoda
2.
Untuk mengetahui
Nematoda
3.
Untuk mengetahui
Echinodermata
4.
Untuk mengetahui
Annelida
ARTHOPODA
Arthopoda
berasal dari bahasa yunani yaitu kata arthon yang berarti sendi dan pous yang berarti kaki, jadi dapat
diartikan bahwa arthopoda adalah kaki bersendi.Arthopoda(filum arthopoda)ialah hewan bilateral dengan selom
tereduksi.Spesies ini hidup di laut, di air tawar, atau didarat.Hampir 1 juta
spesies arthopoda telah dideksripsikan yang sebagian besar adalah serangga.Serangga
sendiri dikenal hewan bersegmen dengan eksoskeleton berkitin, dan alat-alat
tambahan bersegmen, kitin itu dalam bentuk papan-papan sendi yang terdapat pada
alat-alat tambahan.
A.
Karakteristik
umum Arthopoda:
Keanekaragaman dan keberhasilan arthopoda sebagian
besar dikaitkan dengan sementasinya, eksoskeletonnya yang keras, dan tungkai
yang bersendi. Arthropoda memiliki karakteristik umum antara lain:
1.
Tubuh arthopoda
sepenuhnya ditutupi oleh kutikula (cuticle),
kutikula merupakan pelindung yang tebal dan keras di atas beberapa bagian
tubuh, dan setipis kertas dan fleksibel pada lokasi lain, seperti persendian.
Dan suatu kerangka luar atau eksoskeleton (Yunani : exo = luar, + skeletos =
kering, keras), dibangun dari lapisan-lapisan protein dan kitin. Kerangka
arthropoda merupakan struktur yang kuat dan relativ tidak permeable terhadap
air. Eksoskeleton itu akan melindungi hewan dan menyediakan titik pertautan
bagi otot yang menggerakkan anggota badan itu.
2.
Arthopoda
menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungannya dengan adanya organ
sensori yang berkembang baik, yaitu meliputi mata, reseptor olfaktori untuk
penciuman. Kebanyakan arthopoda memiliki satu atau lebih pasang mata.
Sefalisasi yang terjadi sangat ekstensif, denag sebagian besar organ sensori
terpusat pada ujung anterior hewan itu.
3.
Arthopoda
memiliki system sirkulasi terbuka (open
circulatory system) dimana cairan yang disebut Hemolimfa didorong oleh
suatu jantung melalui arteri pendek dan kemudian masuk ke dalam ruang yang
disebut sinus yang mengelilingi jaringan dan organ. Hemolimfa memasuki kembali
jantung athropoda melalui pori yang umumnya dilengkapi dengan katup. Sinus
tubuh secara kolektif disebut hemosel (hemocoel), yang bukan dari bagian
selom. Selom yang tebentuk dalam embrio menjadi sangat reduksi seiring
berlangsungnya perkembangan, dan hemosel menjadi rongga tubuh utama pada hewan
dewasa.
4.
Beraneka ragam
organ yang dikhususkan untuk pertukaran gas telah berkembang pada arthopoda.
Organ-organ tersebut juga harus memungkinkan terjadinya difusi gas respirasi
meskipun ada eksoskeleton. Sebagian besar dari spesies akuatik memiliki insan
dengan penjulur tubuh tipis berbulu sehingga permukaan tubuh yang dapat
mengadakan kontak dengan air disekitarnya sangat luas. Arthropoda terrestrial umumnya memiliki
permukaan internal yang dikhususkan untuk pertukaran gas.
B.
Klasifikasi Arthropoda
1.
Arachnida
Berasal dari bahasa yunani yaitu kata arachne
yang artinya labah-labah. Hanya beberapa jenis arachnida yang hidup
di dalam air, umumnya hidup didarat, berukuran mikroskopis sampai beberapa cm
panjangnya.Tubuhnya dibagi menjadi sefalotoraks dan abdomen. Pada sefalotoraks
terdapat 6 pasang anggota badan: chelicerata
, sepasang anggota badan yang disebut pedipalpus yang umumnya berfungsi dalam
penginderaan atau pengambilan makanan, dan 4 pasang kaki untuk berjalan. Arachnida
tidak memiliki antena.Jumlah mata bervariasi, biasanya dengan 8 mata
sederhana.Pernapasan dengan paru buku, atau trakea, atau kedua-duanya, atau
tidak ada organ pernapasan khusus.
Contoh : laba-laba (Lactoradectes
sp., Eurypelma sp.,), caplak (Boophilus
sp., Haemaphysalis sp., Ornithodoros sp., Ixodes sp.,), sipanjang-kaki (phalangeum sp.,) kalajengking (Vejovis sp., Hadrurus sp., Centrurus sp.,).
2.
Diplopoda
Berasal dari bahasa yunani yaitu kata diploos yang
arinya dua, ganda dan kata pous yang artinya kaki.Kakiseribu (diplopoda) adalah
hewan yang mirip cacing, dengan kaki berjalan (dua pasang bersegmen) yang
jumlahnya besar, meskipun kurang dari seribu seperti namanya, tiap-tiap segmen
tubuhnya mempunyai dua pasang kaki yang pendek-pendek. Mereka memakan
daun-daunan yang membusuk dan bahan tumbuhan lain. Tubuh kaki seribu bundar
pada penampang lintangnya dan biasanya menggulung bilamana terganggu. Antena
pendek dan tidak mempunyai kelenjar bisa.. Ada dua buah mata, tiap mata terdiri
dari sekumpulan oselli .
3.
Chilopoda
Berasal dari bahasa yunani yaitu kata cheilos yang artinya bibir dan kata pous
yang artinya kaki.Lipan dan kelabang
(Kelas Chilopoda) merupakan hewan terrestrial, karnivora. Kepalanya
memiliki sepasang antena panjang dan tiga pasang anggota badan yang dimodifikasi
sebagai bagian mulut, yaitu mandibula yang mirip rahang.Masing-masing segmen
bagian badan memiliki satu pasang kaki berjalan. Aktifmakan hewan lain.
Tubuhnya pipih dorso-ventral.Lipan dan kelabang memiliki cakar beracun pada
bagian paling anterior segmen tubuh yang melumpuhkan mangsa dan membantu dalam
pertahanan.
4.
Insecta
Insecta atau serangga merupakan hewan darat, sebagian
kecil dalam air tawar, dan sangat jarang yang hidup dalam air laut.Serangga
merupakan kelompok arthtropoda yang paling beragam.Ukuran tubuhnya bervariasi
dari yang sebesar mikroskopis sampai belasan cm panjangnya.Tubuh secara jelas
dibagi menjadi kepala, dada (thoraks), dan perut (abdomen).Abdomen terdiri dari
6-11 segmen.Dada terdiri dari 3 segmen, dan biasanya terdapat 3 pasang kaki dan
sepasang atau 2 pasang sayap (sayap 2 dan 3).Ada sepasang antena, biasanya
dengan 2 mata majemuk (compound eyes) dan 3 oselli.Pernapasan dengan trakea.
Contoh: kecoa (Periplaneta sp.), capung (Aeshna sp., Libellula sp.), belalang (Brachystola
sp)., rayap (Nasutitermes sp., Macrotermes sp.), semut (Monomorium sp.), kepik (Phytomous sp.), nyamuk (Culex sp., Aedes sp., Anopeles sp., Mansonia sp.), lalat (Musca sp., Stomoxys sp., Tabanus sp.),
kupu-kupu (Papilio sp.), kutu buku (Troctes sp.), kutu rambut (Pediculus sp.), lebah madu (Apis sp.).
5.
Crustacea
Sebagian besar crustacea akuatis hidup di laut dengan
dua pasang antena dan bernapas dengan insang,.Eksoskeleton keras, terdiri dari
kitin yang berlendir.Antena sepasang.Alat-alat tambahan bersifat tipikal
biramus (bercabang dua).Kepala terbentuk sebagai persatuan segmen-segmen,
kadang-kadang bersatu dengan dada membentuk sefalotoraks
(chepalus, kepala, thorax, dada).
Contoh : Udang ( udang air tawar (shrimp) Cambarus sp. dan udang laut (lobster)Panulirus sp., Crago sp.), kepiting atau
rajungan dan ketam (Pagurus sp., Cancer
sp., Uca sp.), barnakel (Mitela sp.,
Balanus sp.), “ Sow-bug”, pinjal air (Cylops
sp., Daphania sp.).
C.
Manfaat dan
kerugian bagi manusia.
1.)
Manfaatbagi manusia,
sebagai berikut:
a. Sumber makanan, contoh: udang dan kepiting.
b. Bahan sandang,contoh :Attacus attlas penghasil
sutra.
c. Penghasil madu, contoh: Apis Indica.
d. Sebagai polinator, contoh: kupu-kupu, lebah, kumbang.
2.)
Kerugian bagi manusia, sebagai berikut:
a. Hama tanaman, contoh: wereng, belalang
b. Vektor penyakit, contoh: Aedes aegypti, Anopheles, lalat tse tse
NEMATODA
Berasal dari bahasa yunani
yaitu kata nema yang artinya benang
dan kata eidos. Cacing gilig atau
cacing benang ditemukan pada sebagian besar habitat akuatik, didalam tanah
lembap, didalam jaringan lembap tumbuhan, dan didalam cairan tubuh dan jaringan
hewan.Hidup parasit dan struktur tubuhnya yang sederhana.
A.
Karakteristik
Nematoda.
1.
Panjang cacing
gilig berkisar antara kurang dari 1 mm hingga lebih dari 1 m. Cacing
betina berukuran lebih besar dibandingkan cacing jantan.
2.
Permukaan tubuh
tertutupi oleh kutikula lembut kaya kolagen, tubuhnya silindris dan tag
bersegmen itu meruncing membentuk ujung yang sangat halus kearah posterior dan
menjadi suatu ujung buntu pada ujung kepala.
3.
Tractus
digestivus semakin lengkap dan tepat dibagi-bagi ke dalam region-region seperti
mulut, rongga mulut, faring, esophagus, usus halus, rectum dan anus. Tidak
memiliki sistem sirkulasi, tetapi nutrien diangkut ke seluruh tubuh melalui
cairan dalam pseudoselom.
4.
Sistem saraf
terdiri dari cincin anterior yang mengelilingi esophagus, batang saraf dorsal
dan ventral, dan saraf-saraf kecil (6 saraf anterior dan 6 saraf posterior).
5.
Sistem eksresi
terdiri dari 2 saluran lateral, yang bersatu dan bermuara bersama-sama pada
lubang ventral didekat mulut (porus ventral anterior).
6.
Reproduksi
nematoda umumnya adalah secara aseksual. Jenis kelamin umumnya terpisah pada sebagian
besar spesies, fertilisasi terjadi secara internal, dan seekorbetina dapat
meletakkan 100.000 atau lebih telur yang terbuahi per hari. Zigot sebagian
besar sepsis adalah sel resisten yang mampu bertahan hidup pada lingkungan yang
tidak bersahabat.
B.
Klasifikasi Nematoda
1.
Enoplida
Kebanyakan dari kelas ini sebagai parasit, hidupnya
bebas. Seperti Trichinella spiralis yang
mula-mula hidup sebagai parasit didalam usus, tetapi kemudian larva
keturunannya masuk ke dalam otot-otot lurik pada hewan inang yang sama. Dan
termasuk cacing yang berbahaya.Contoh lainnya seperti Trichuris trichocephala, Capillaria.
2.
Rhabditida
Memiliki
perkembangan yang baik dari alat-alat reproduksi telur.Sering ditemukan didalam
usus manusia seperti Ascaris lumbricoidesatau
cacing perut dapat bertelur sampai 200.000 butir sehari.Enterobius vermicularisatau cacing kremi yang sering ditemukan pada
anak-anak.Contoh lainnya seperti Strongyloides
stercoralis, Ancylostoma duodenale, Necator americanus.
3.
Spirurida
Bentuknya
gilik memanjang seperti benang seperti Wuchereria bancrofti
(Cacing Filaria atau Cacing Rambut).Hidupnya
di dalam pembuluh getah bening atau pembuluh limfa pada kaki. Oleh karena itu
cacing ini dapat menyumbat pembuluh limfa, sehingga kaki menjadi bengkak dan
membesar.
C.
Manfaat dan
kerugian bagi manusia
1.)
Manfaat bagi
manusia:
a.
Caenorhabditis
elegans merupakan Nematoda yang hidup bebas di
tanah, digunakan sebagai organisme model untuk penelitian mengenai perkembangan
hewan, termasuk perkembangan saraf, karena mudah dikembangbiakkan dan mudah
dianalisis struktur genetikanya. NASA bahkan menggunakan Caenorhabditis elegans untuk meneliti damapak gravitasi nol pada
perkembangan otot dan fisiologinya dengan mengirim sampel cacing tersebut ke
luar angkasa selama dua minggu.
2.) kerugian
bagi manusia:
a. Infeksi
pada dubur, karena cacing kremi (Enterobius vermicularis).
b.
penyakit Kaki gajah, karena cacing filaria (Wuchereria bancrofti).
ECHINODERMATA
Bintang laut dan sebagian
besar Echinodermata (dari bahasa Yunani echin
“berduri” dan derma “kulit”)
adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial
sebagai hewan dewasa. Echinodermata merupakan deuterostoma invertebrata
terbesar.Sebagian besar hidup di laut, mulai dari pantai yang dangkal sampai
lautan yang paling dalam.
A.
Karakteristik Echinodermata.
1.
Tubuh
terencanakan dengan 5 buah antimer yang tersusun radial, dengan mulut di
tengah-tengahnya. Pada kulit terdapat papan-papan kapur dan sebagian besar
mempunyai duri-duri dermal. Kulit tersebut tipis menutupi eksoskeleton yang
terbuat dari lempengan kasar.
2.
Hewan ini
berselom. Sistem digesti lengkap, walaupun anus mungkin tidak berfungsi.
3.
Bergerak lambat
dengan telapak tabung. Gerakannya diatur oleh sistem tekanan hidrostatis, yang
disebut sistem vaskular-air atau system pembuluh air. Suatu jaringan saluran
hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube freet)yang berfungsi dalam
lokomosi, makan, dan pertukaran gas.
4. Sistem saraf terdiri dari cincin oral dan tali-tali
saraf radier. Dan terdapat sistem hemae (darah) yang terdiri dari sebuah bejana
sirkular dan 5 satuan radier. Tetapi cairan dalam bejana dan saluran tersebut
tidak mengalir.
5. Reproduksi secara seksual yang umumnya melibatkan
individu jantan dan betina terpisah dan membebaskannya ke dalam air laut. Hewan
dewasa yang radial tersebut berkembang melalui metamorfosis dari larva
bilateral. Embriologi awal Echinodermata secara jelas mensejajarkan mereka
dengan deuterostoma.
B.
Klasifikasi Echinodermata
Di antara 7000 atau lebih anggota filum Echinodermata,
semuanya adalah hewan laut, dan dibagi menjadi lima kelas, yaitu sebagai
berikut:
1.
Kelas Asteroidea
Bintang laut memiliki lima lengan (kadang-kadang
lebih) yang memanjang dari suatu cakram pusat. Permukaan bagian bawah lengan
itu memiliki kaki tabung, yang bertindak sebagai cakram penyedot.Dapat
dibedakan permukaan atas (sisi aboral) dan permukaan bawah (sisi oral).Pada
sisi aboral terdapat papan berwarna yang disebut madreporit yang letaknya pada persimpangan
empat dari 2 penjuluran.
Sistem pencernaan bintang laut mensekresikan getah
pencernaan yang mulai mencerna tubuh lunak moluska didalam cangkangnya
sendiri.Bintang laut dan Echinodermata mampu melakukan regenerasi.
2.
Kelas
Ophiuroidea
Bintang mengular memiliki cakram tengah yang jelas
terlihat, dan tangannya panjang dan sangat mudah bergerak.Mereka bergerak
dengan mencambuk lengan, kaki tabungnya tidak memiliki penyedot.Beberapa
spesies adalah pemakan suspense, dan yang lain adalah predator atau pemakan
bangkai.
3.
Kelas Echinoidea
Bulu babi (sea urchin) dan dollar pasir (sand dollar)
tidak memiliki lengan, akan tetapi mereka memiliki lima baris kaki tabung yang
berfungsi dalam pergerakan lambat. Bulu babi juga memiliki otot untuk memutar
durinya yang panjang, yang membantu dalam pergerakan. Mulut bulu babi
dilingkari oleh struktur kompleks mirip rahang yang telah beradaptasi untuk
memakan ganggang laut dan makanan lain. Bulu babi secara kasar bentuknya agak
bulat, sementara tubuh dollar pasir pipih dan berbentuk cakram.
4.
Kelas Crinoide
Lili laut menempel ke substratum melalui batang,
bintang bulu merangkak menggunakan lengannya yang panjang dan fleksibel. Dan
termasuk kelas purba yang tidak banyak berubah selama proses evolusinya.
5.
Kelas Holothuroidea
Ketimun laut tidak memiliki duri,dan endoskeletonnya
yang keras sangat tereduksi. Tubuh memanjang sepanjang sumbu oral-aboral,
sehingga memberikan bentuk ketimun. Terdapat lima baris kaki tabung yang ada
disekitar mulut dikembangkan menjadi tentakel untuk makan.
C.
Manfaat dan
kerugian bagi manusia
1.)
Manfaat bagi manusia, sebagai berikut:
a. Sumber makanan, contoh: teripang dan telur landak sapi.
b. Sebagai hiasan, contoh: bintang laut.
c. Sebagai detritivor, yaitu pemakan sisa organisme mati
dari materi organik, herbivora, karnivora, dan bangkai laut.
2.)
Kerugian bagi manusia, sebagai berikut :
a.
Seperti,
Beberapa bintang laut ada yang merugikan pembenihan mutiara karena dapat
memakan kerang mutiara.
b.
Bulu babi dan
landak laut bisa sangat merugikan bagi para wisatawan, karena duri bulu babi
dan landak laut beracun.
ANNELIDA
Annelida berarti “cincin
kecil”, dan tubuh bersegmen mirip dengan serangkaian cincin yang menyatu.Hidup
di air tawar, air laut, dan di darat.Beberapa diantaranya hidup sebagai
parasit.
A.
Karakteristik
Annnelida.
1.
Adanya selom
yang oleh septum-septum transversal dibagi menjadi komparten-komparten.
2.
Mempunyai sistem
ekskresi, digesti, saraf, dan reproduksi yang majemuk. Sistem tersebut bersifat
metamerik baik seluruhnya atau sebagian.
3.
Sistem perototan
diatur segmental. Sebagian besar annelida mempunyai sistem pembuluh yang
didalamnya terdapat darah yang bersirkulasi.
4.
Sifatnya diesus,
atau hermafrodit,walaupun pada beberapa jenis terjadi reproduksi aseksual.
5. Menghasilkan larva yang bersilia dan disebut larva trokofor.
B.
Klasifikasi
Annelida.
Dalam
filum Annelida terdapat 7 kelas, yaitu sebagai berikut:
1.
Kelas
Archiannelida
Anggota-anggota kelas ini hidup di laut, struktur
tubuh masih sederhana tanpa setae atau parapodia.Bersifat diesius atau hermafrodit.
Contoh: Polygordius sp. bentuknya
menyerupai larva poliketa yang primitive atau sebagai poliketa telah mengalami
degenerasi. Bentuk seperti benang dengan panjang 100 mm, dan radius kira-kira 1
mm.
2.
Kelas Polychaeta
Cacing-cacing poliketa bertubuh memanjang,
silindris(agak pipih dorsoventral) dan bersegmen. Hidup didalam pasir atau
menggali batu-batuan didaerah pasang
surut, aktif di waktu malam. Memiliki sepasang struktur yang mirip
dayung atau mirip bukityang disebut parapodia yang berfungsi dalam
lokomosi.Masing-masing parapodia memiliki setae
yang terbuat dari polisakarida kitin.Parapodia sangat kaya dengan pembuluh
darah dan berfungsi sebagai insang. Contoh: Neres
sp.dikenal sebagai cacing pendiam, system digesti mulai dari faring ke
esofagus, dan terus ke usus. Kedalam esofagus itu bermuara dua kantong
kelenjar.Usus berkonstruksi secara teratur.
3.
Kelas Myzostoma
Parasit dalam Echinodermata.Bentuk tubuhnya seperti
cakram, dengan segmentasi yang tidak begitu jelas.Mempunyai parapodia.Tidak ada
sistem peredaran darah.Kebanyakan hermafrodit, perkembangan melalui stadium
larva trokofol. Contoh: Myzostomum sp
hidup sebagai ektoparasit pada Echinodermata.
4.
Kelas
Oligochaeta
Sebagian besar hidup di air tawar atau didarat.Tidak dapat
berparapodia dan mempunyai beberapa buah setae.Kepala tidak jelas.Bersifat
hermafrodit.Tidak membentuk larva trokofor. Contoh: Cacing tanah, mempunyai
bentuk tubuh memanjang, gilig, dengan segmentasinampak jelas dari luar sebagai
lipatan-lipatan kutikula, mulut berbentuk celah pada ujung anterior, dibawah
penjuluran dorsal yang disebut protomium. Anus pada ujung posterior.
5.
Kelas Hirudinea
Anggota kelas ini hidup parasitis atau bahkan sebagai
predator.Ditemukan dalam air tawar atau didarat.Tidak mempunyai setae-setae
atau parapodia.Tubuhnya dengan 33 segmen ditambah lagi sebuah
prostomium.Mempunyai alat pengisap posterior atau anterior.Bersifat
hermafrodit.Selom tereduksi karena terbentuknya jaringan ikat yang berlebihan.
Contoh: Hirudo medicinalis (lintah).
Dalam keadaan biasa lintah mencapai 5-8 cm, pipih dorsoventral, dengan 26
metameter.Dilihat dari luar seperti cincin yang melingkari tubuh).Tidak ada
setae-setae atau parapodia, pada sebelah anterior terdapat sebuah pengisap ora,
dan sebelah posterior ada lagi sebuah.Kedua pengisap itu digunakan untuk
menempel pada inang sewaktu mengisap darah.Mulut mempunyai 3 buah rahang dari
kitin yang tersusun dalam segitiga.Tiap rahang tertutupi denagn serasi.
6.
Kelas Echiurida
Cacing laut ( kelas Echiurida). Dewasa tidak
bersegmen.Tidak mempunyai parapodia, tetapi mempunyai beberapa setae.Sebuah
proboskis non-rentraktil terdapat bergantung di atas mulut.Bersifat diedius,
dan larva sebagai trokofor. Contoh: Urechis
caupo.
7.
Kelas Gephyrea
Anggota Gephyrea adalah cacing-cacing laut yang
mempunyi struktur anterior disekeliling mulut yang ditarik kedalam dan dapat
pula ditonjolkan ke luar.Tidak terdapat parapodia dan seta.Hewan dewasa tidak bersegmen, namun pada beberapa jenis
terdapat beberapa segmentasi eksternal parsial.Semua jenis yang telah dikenal
bersifat diesius, dan dalam perkembangannyaterbentuk larva trokofor. Contoh: Phascolosoma sp. dan sipunculus sp.
C.
Manfaat dan
kerugian bagi manusia
1.)
Manfaat bagi
manusia, sebagai berikut :
b. Menggembur dan menyuburkan tanah, contoh: cacing
tanah.
c. Sebagai obat dan bahan kosmetik, contoh: Perichaeta(cacing
hutan), Tubifex (Cacing air).
d. Mencegah koagulasi dan pembekuan darah, contoh: Hirudo
medicinalis.
2.)
Kerugian bagi
manusia,
a.
Karena struktur
tubuh yang lembek atau halus dan jumlahnya yang banyak membuat manusia merasa
geli seperti cacing tanah.
b.
Polydora
membuat liang pada cangkang tiram yang membentuk huruf u, dan mengakibatkan
turunnya harga tiram dipasaran.
Kesimpulan
Invertebrata
adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan yang termasuk
invertebrata antara lain :
1.
Arthopoda (hewan
yang memiliki kaki bersendi), terdiri dari : Arachnida, diplopoda, chilopoda,
insecta, crustacea.
2. Nematoda (cacing gilig atau cacing benang), terdiri
dari : Enoplida, rhabditida, spirurida.
3.
Echinodermata
(hewan berkulit duri), terdiri dari : Asteroidea, ophiuroidea,echinoidea,crinoide,
holothuroidea.
4.
Annelida (cacing
gelang), terdiri dari :Archiannelida, polychaeta, myzostoma, oligochaeta,
hirudinea, echiurida, dangephyrea.
Setiap
masing-masing filum memiliki karakteristik, keuntungan, dan kerugian yang
berbeda tergantung dari filum itu sendiri.
3.2 Saran
Arthopoda, Nematoda, Echinodermata, dan Annelida memiliki keuntungan dan
kerugian bagi manusia. Oleh karena itu, diharapkan tidak menumpas atau berburu
secara berlebihan, apalagi untuk kebutuhan sendiri.Disarankan bagi kita untuk
turut menjaga ekosistem dengan tidak merusak makhluk hidup dan lingkungannya.
0 komentar:
Posting Komentar