Pages

Minggu, 07 Desember 2014

PERKEMBANGAN KOGNITIF



BAB I
PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang
          Mengetahui kemampuan kognitif peserta didik antara umur 9 – 12 tahun. Dimana peserta didik tersebut dapat berinteraksi , berfikir dan proses mengamati terhadap lingkungan sekitarnya, dan akan memperoleh, menyimpan serta memproduksi pengetahuan yang di dapat.
Pengetahuan yang telah di dapatkan mempengaruhi pola pikir dan perilaku peserta didik tersebut.
            Peran pendidik dalam perkembangan kognitif peserta didik sangat diperlukan untuk mendidik dan membimbing. Mendidik lebih kepada transfer of knowledge (perilaku) dan membimbing lebih kepada transfer of value (moral).

2.      Rumusan Masalah
a)    Pengertian Perkembangan Kognitif
b)   Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Kognitif
c)    Aspek Perkembangan Kognitif
d)   Ciri Perkembangan Kognitif
e)    Peran guru dalam dalam menstimulasi perkembangan peserta didik

3.      Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui lebih dalam tentang perkembangan Kognitif
2.      Untuk mengetahui pengaruh perkembangan kognitif
3.      Untuk mengetahui pemahaman tentang peran guru
















BAB II
PERKEMBANGAN KOGNITIF

1.      Pengertian
Kognitif berasal dari kata efektif dan konaktif yang diartikan sehingga “berfikir , merasa , menginginkan , kemauan “
Ø  Konektif ( menginginkan)
Ø  Efektif (merasa)
Ø  Kognitif (berpikir)
Pengertian kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya menyangkut aktifitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif.
Kemampuan kognitif yaitu kemampuan anak untuk berfikir lebih kompleks serta untuk melakukan penalaran dan pemecahan masalah.
Perkembangan kognitif yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu menerapkan dan memikirkan lingkungan. 
Pengertian menurut para ahli
a.        Mayers (1996)
Kognitif adalah  kemampuan membayangkan dan menggambarkan benda/ peristiwa dari ingatan dan bertindak berdasarkan penggambaran ini.
b.      Dever
Kognitif adalah istilah yang mencakup pemahaman yakni (persepsi, imajinasi, penangkapan makna,penilaian dan penalaran.
c.       Chablin (2002)
Kognitif adalah konsep yang mencakup bentuk pengenalan, yakni mengamati, melihat,memperhatikan,memberikan, menyangka,membayangkan,memperkirakan,menduga, menilai.  
d.      Piaget
Kognitif adalah sistem yang selalu diorganisasi dan diadaptasi sehingga memungkinkan individu beradaptasi dengan lingkungan.
e.       Ahli Psikologi
Kognitif mempunyai istilah thinking atau pikiran yang mencakup berbagai aktivitas mental.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kognitif atau pemikiran adalah semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, pengetahuan, memecahkan masalah, perencanaan masa depan.
           
Tahap perkembangan kognitif menurut Piaget
1.      Tahap sensori-motorik (lahir-2th)
2.      Tahap pra-operasional (2-7th)
3.      Tahap pra-operasional (7-11th)
4.      Tahap pra operasional (11-dewasa)

Tahap pra operasional (7-11 tahun)
Pada masa pra operasional seorang anak telah mengembangkan tiga macam proses yang disebut dengan operasi, negasi, resiprokasi, identifikasi. Cara berpikir anak sering kali egosentrik, dia menganggap bahwa segala sesuatu berasal dari satu titik pandang saja, yang mengacuh pada ketidak mampuan untuk membedakan perspektifnya sendiri dari perspektif orang lain. Egosentrisme bias berhenti ketika mereka berinteraksi dengan orang dewasa berbeda ketika mereka berinteraksi dengan temannya sebaya, orang dewasa tau apa yang akan dia lakukan tetapi temannya tidak, sehingga sifat egosentrisme anak muncul pada saat berada di tengah-tengah temannya.


2.      Faktor – faktor yang Mempengaruhi
·         Perkembangan organik dan kematangan sistem syaraf.
Hal ini erat kaitannya dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan organ tubuh anak itu sendiri.
·         Latihan dan pengalaman
Yaitu pengembangan diri anak melalui serangkaian latihan – latihan.
·         Intepaksi sosial
Perkembangan anak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan kuilibrasi (proses terjadinya keseimbangan yang mengacu pada keempat tahap perkembangan Kognitif).

3.      Aspek Perkembangan Kognitif
a)    Pengetahuan / hafalan / ingatan (Knowledge)
b)   Pemahaman (Comprehension)
c)    Penerapan (Application)
d)   Analisis (Analysis)
e)    Sintesis (Syntesis)
f)    Penilaian / penghargaan / evaluasi (Evaluation)

4.      Ciri-ciri Anak Masa Sekolah (9-12th)
a.       Sebagai masa sekolah dasar
Anak mendapat nama demikian karna umumnya mereka sedang belajar di SD dan mempelajari berbagai pengetahuan, ketrampilan dan sikap dasar yang diperlukan lebih lanjut.
b.      Sebagai masa “ sok pintar “
Nama demikian berarti anak sering menonjolkan apa-apa yang baru diketahuinya dari sekolah dan dia bangga akan pengetahuan itu.
c.       Sebagai masa perluasan hubungan sosial
Anak mulai meningkatkan kesukaan menjalin persahabatan dengan anak-anak lain di lingkungannya yang lebih luas dibandingkan dengan masa kanak-kanak awal.
d.      Sebagai masa suka menjadi anggota gang
       Sebagai anak pada masa ini suka membentuk kelompok tak terarah dan meraka takut sekali                                                                                                                      tidak diakui/diabaikan. Meraka bergaul dengan gang-gang tersebut dan mereka sering lupa    dengan waktu.
e.       Mengalami kesulitan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungan sosial, terutama orang tua.
f.       Dorongan untuk keluar dari rumah dan masuk ke dalam kelompok orang-orang sebaya sangat kuat.
g.       Kondisi fisik yang memiliki anak mendorongnya untuk memasuki dunia permainan dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan otot.
h.      Adanya korelasi yang tinggi antara kondisi fisik dan prestasi sekolah.
i.        Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional.
j.        Ada kecenderungan memuji dirinya sendiri.
k.      Adanya perhatian kepada kehidupan praktis sehari-hari yang kongkrit.
l.        Amat realitis, ingin tahu dan ingin belajar.
m.    Pada akhir masa ini mulai berminat pada pelajaran-pelajaran khusus.










5.      Peran Guru dalam Menstimulasi Perkembangan Peserta Didik
Ø  Para pendidik ( guru ) / pengasuh hendaknya berusaha menciptakan atau mengembangkan lingkungan belajar yang afektif.
Ø  Para pendidik ( guru ) harus mendorong anak untuk belajar, agar tergerak dan bermotivasi untuk mempelajari sesuatu.
Ø  Harus mendidik di lingkungan sosial yang baik karna lingkungan sosial yang baik akan menguntungkan dan sangat menunjang perkembangan kecerdasan anak.
Ø  Mengutamakan kesehatan jasmani anak sebagai pangkal tolak untuk perkembangan manusia seutuhnya karna merupakan dasar yang melandasi semua kematangan sosial dan intelektual.
Ø  Memperhatikan keterkaitan antara berbagai segi kematangan jasmani rohani anak dalam menciptakan lingkungan belajar yang afaktif.
Ø  Melakukan peninjauan latar belakang kehidupan keluarga untuk memahami tingkah laku seorang anak.
Ø  Pemahaman guru SD terhadap minat dan perhatian anak sangat bermanfaat dalam perencanaan program-program pendidikan maupun pengajaran.



































BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana yaitu mengingat sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungakan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.










































DAFTAR PUSTAKA


Sarwono, Sarlito Wirawan, Teori – Teori Psikologi Sosial , Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, 1989,  Psikologi Perkembangan , Semarang : Tim Pengadaan Buku Pelajaran IKIP Semarang.

CRAIN, William, 2007,  Teori Perkembangan , Yogyakarta : Pustaka Belajar .

Desmita, 2009, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.







0 komentar:

Posting Komentar